Figur Tugu Jogja

Pada tahun 1755 Karesidenan Yogyakarta membangun tugu sebagai simbol kesatuan. Simbol ini berbentuk patung bedil yang tersusun atas tiga batang besi yang disatukan pada bagian atasnya. Makna yang terkandung di dalam patung bedil tersebut menggambarkan ketiga unsur bakti setia, rahmat dan tawakal. Pada bagian bawahnya diketemukan sebuah gerigi. Dua batang bedil tersebut menyimbolkan kerajaan dan rakyat, sementara batang ketiga keraton dan masyarakat. Dari ketiga batang bedil itu kelihatan sebuah kupu–kupu sebagai simbol ketertiban dan kesejagatan. Simbol ini pun mendapatkan penghormatan dan memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi warga Yogya. Figur Tugu Jogja menjadi lambang Kampung

Figur tugu memiliki banyak manfaat bagi komunitas dan masyarakat. Pertama, mempromosikan sejarah lokal. Sebagai penghormatan terhadap orang-orang yang telah menggapai hal-hal istimewa, sejarah dan budaya di wilayah tersebut dapat disimpan selama bertahun-tahun melalui figurnya. Kedua, meningkatkan estetika. Monumen yang indah dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dan menambah keindahan komunitas. Namun, yang lebih penting, mereka dapat menghormati orang-orang yang telah menggapai hal-hal spesial, sejarah dan budaya di wilayah tersebut. Ketiga, meningkatkan dana yang harus dikeluarkan untuk tujuan pendidikan, sosial, kriminalitas, pembangunan infrastruktur dan lainya.

jika ingin informasi lebih detail hubungi nomor berikut:

No Wa: 0811912502